Feb 12, 2016

Separoh dari Generasi Muda Sudan Putus Sekolah Akibat Perang

Hidup penuh dinamika, namun kita perlu berupaya sebaik-baiknya menghadapi setiap warnanya. Kita perlu bersyukur dimana kita dapat beraktivitas dalam lingkungan yang relatif aman. Anak-anak sekolah pergi ke sekolah seperti biasa, mengikuti pelajaran, bermain dan berkumpul bersama keluarga dalam lingkungan yang aman.


Kontras dengan saudara-saudara kita di Sudan yang sedang mengalami perang saudara. Coba bayangkan bagaimana rasanya hidup dalam perang. Sebagaimana dikutip dari VOA Indonesia, perang saudara yang telah melanda negara Sudan selama lebih dari dua tahun terakhir telah menewaskan puluhan ribu orang dan lebih dari dua juta orang terpaksa mengungsi. Hampir separuh dari 11 juta penduduk di negara itu membutuhkan bantuan kemanusiaan.

UNICEF (12/1) mengatakan 51 persen anak-anak di Sudan Selatan yang kini dilanda perang tidak bersekolah, persentase tersebut elbih dibandingkan negara manapun di dunia. Anak-anak yang tidak bersekolah tersebut antara usia 6 hingga 15 tahun.
UNICEF menganalisa 22 negara, baik yang terpuruk atau terkena dampak konflik. UNICEF mengatakan secara keseluruhan, hampir satu dari empat anak usia sekolah di negara-negara tersebut tidak mendapatkan pendidikan.

Anak-anak, yang kehilangan rumah, teman-teman dan anggota keluarga itu, bahkan tidak mendapatkan pendidikan dasar baca dan tulis, dan mungkin tidak dapat berkontribusi kepada masyarakat dan perekonomian negara tersebut ketika dewasa nanti.

Penelitian menunjukkan, Sudan Selatan  memiliki jumlah tertinggi anak yang tidak bersekolah yakni, di 51 persen; Niger berikut, pada 47 persen; kemudian Sudan, 41 persen; dan Afghanistan, 40 persen.
Menurut laporan dewan rakyat Sudan bidang pendidikan dan Unicef  September 2015 yang dikutip dari dabangasudan.org, ada tiga juta anak usia 5 sampai 13 tahun  di Sudan yang tidak bersekolah.  

UNICEF menganalisa 22 negara, baik yang terpuruk atau terkena dampak konflik. UNICEF mengatakan secara keseluruhan, hampir satu dari empat anak usia sekolah di negara-negara tersebut, tidak mendapatkan pendidikan. Itu berarti satu dari empat anak-anak tumbuh di daerah konflik yang tidak bersekolah, menurut kantor PBB anak-anak (Unicef): total 24 juta anak di 22 negara yang terkena dampak konflik.

Nah, semoga perang segera berakhir di Sudan, dan anak-anak dapat menikmati kedamaian, mengenyam pendidikan dan asuhan yang baik dari keluarga.

No comments:
Write comments