May 11, 2016

Cara Menumbuhkan Percaya Diri pada Anak

Pernakah anda melihat seorang anak  konon katanya  sekolah di tempat bergengsi namun saat berinteraksi dengan teman seusianya dia begitu pemalu.. Banyak alasan yang buat seorang anak menjadi kurang percaya diri misalnya, karena prestasi sekolahnya selalu jelek, pisik tubuh yang kurang menarik, status sosial atau pemahaman yang salah mengenai diri.Orang tua dan guru tentunya dapat melakukan beberapa hal apabila buah hati, anak didik anda mengalami krisis percaya diri.

1.  Tunjukkan kasih/pujuan
Tahukah anda bahwa sebagaian besar timbulnya kurang percaya diri pada anak karena kurang mendapat perhatian dari orang tua? Saya mengerti bagaimana susahnya mencari nafkah namun ini bukan menjadi alasan  mempercayakan sepenuhnya pendidikan  anak pada guru. Perlu kita ingat bahwa anak dititipkan Tuhan yang menjadi pengasuh utamnya adalah orang tua bukan beby sister apalagi nenek ma kakek..Jika orang tua telah terlanjur melalaikan tugas ini minta maaf pada anak dan Tuhan. Peluk anak anda pegang bahunya atau pegang tangannya. Mungkin buat orang tua yang terlanjur apa lagi bagi anak yang remaja bahkan dewasa akan membalas perkataan mintaa maaf anda dengan jawaban yag kurang enak misalnya dari mana ayah atau ibu selama ini? ibu gak pernah datang saat pembagian rapor, pertunjukan drama di sekolah atau ayah gak pernah datang saat lomba lari bersama di sekolah ayah di manah? mungkin malah anda dibentak.Tapi tak ada kata terlambat.
                                         sumber:www.mylifetime.com.

Jika besi yang keras dapat dilelehkan oleh panasnya api atau batu karang dapat pecah ,terkikis oleh air laut bukankah kata maaf dari orang tua tak dapat diterima anak?, ini hanya soal waktu. Beri anak pujian yang tulus apa bila anak mencapai suatu prestasi bahkan apabila dia gagal sekalipun. Nasehat dengan cara yang tepat dan diwaktu yang tepat akan menguatkan hatinya, misalnya ayah bangga sama kamu, walau kamu tidak dapat jauara kedepan coba lagi ya, tetap semangat.(Mungkin orang tua berpikir bagaimana saya bangga dengan ini kalau coba dibandingkan dengan prestasi saya saat berumur segini saya selalu juara pertama selalu yang pertama).Yah mungkin perkataan anda itu benar, anak anda adalah bagaian dari diri anda namun pribadi anda dan anak anda berbeda bahkan terpisah. Pandanglah dari  sisi lain dalam hal apa anak ini lebih unggul, pertajam, asah dan bangkitkan itu, sehingga dia memperoleh dan menemukan citra dirinya sehingga dia dan anda bangga.

Buat anda orang tua tunggal misalnya ibu tanpa suami  mungkin karna perceraian atau almarhum, kami sarankan titipkan, ajak anak laki-laki anda bergaul dengan pria yang lebih tua agar dia memperoleh pigur  ayah yang baik dari lingkungannya, misalkan diajak bergaul sama paman, pak ustat, pak pendeta atau suami tetangga tentunya yang memiliki moral yang baik. Buat Guru perlu memahami hal ini juga, tak salah memeriksa data siswa anda memperhatikan mana anak yatim piatu atau salah satu dari itu. Para guru boleh menceritakan suatu kisah, bahkan jika ada senior  seseorang  anak  yatim  berprestasi buat mereka semangat.

2.    Ajari/pelajari suatu kehlian
Penyebab  kurangnya percaya diri karena anak  kurangnya pengetahuan kemampauan seorang anak. Misalkan pada pada anak usia kelas 8 tahun semua anak telah dapat membaca atau berenang gaya dada tahap awal namun anak anda belum bisa, atau anak remaja biasanya telah dapat main gitar atau pianao katakan pada anak ayah yakin kamu pasti bisa yang perlu kamu harus rutin dan giat latihan lagi, beri penjelasan tidak semua anak cepat mempelajari berbagai hal. Dalam tahap ini setidaknya orangtua telah dapat melihat perkembangan anaknya kemana nantinya bakat anak dia arahkan, jadi dari waktu kewaktu guru dan orang tua memantau dalam bidang apa prestasi anak yang paling menonjol, tentu ini mejadi bahan diskusi untuk menentukan jurusan untuk jenjang kuliah nantinya.

3.    Beri anak tanggung jawab
Tanggung jawab yang kami maksud  bukanlah beban pekerjaan berat selayaknya orang dewasa,namun tanggung jawab yang dimaksud menurut usia anak.  Misalnya pada usia 5 tahun anak bisa mengancing baju sendiri, usia 7 tahun makan sendiri, gak kencing dalam celana bisa buang air besar, kecil ketoilet dengan benar, usia 8 tahun bisa mengikat sepatu dan menjemurnya, usia 9 tahun selalu merapikan barang mainan ketempat yang ditentukan dan mampu  memilih buku apa saja yang akan dibawa sesuai roster pelajaran harian disekolah. Bagi orang dewasa mungkin ini hal sepele tapi bagi anak ini sesuatu hal besar apa lagi anak tetangga  sebelah seusianya belum mampu melakukan ini, jadi ini merupakan bahan PUJIAN yang dapat membanggakan hati anak anda. Bagaimana dengan anak 12 hingga 19 tahun setidaknya mereka mampu memasak, cuci piring, ngepel, cuci baju sendiri tanpa membedakan gender bukan hanya wanita, pria juga harus mampu.

Terkadang orang tua terlalu memanjakan anaknya dengan alasan yah kalau da nikah mereka pasti tau memasak,  khususnya wanita, namun apakah sepenuhnya pendapat ini benar?. Ternyata tidak  masih banyak kita jumpai wanita tidak bisa memasak, yah kalau anak orang kaya suaminya mungkin pengusaha jadi istri gak usah masak masih bisah di tolelir. Tapi bagai mana jika anak anda usia 16 tahun pindah kekota lamjutin SMA,SMK  atau bahkan kuliah nantinya dan ngekos apakah jadinya jika tidak diajari sejak dini, kami yakin dia akan makan mie instan atau siap saji tiap hari karena gak bisa memasak, lain hal dia bisa memasak namun orang tua memesan rantangan buat anaknya.Jadi anda jangan heran sebagin anak lelaki lebih suka masakan ibunya dari makanan restoran bahkan ini mempengaruhinya sampai dewasa hingga berkeluarga sipria lebih suka masakan ibunya dari pada masakan istrinya.Yah karena menghargai usaha istrinya semuanya harus dimakan dengan senang hati.

4.    Belajar agama  sebagai standar moral
Banyak orang berpikir agama bahkan kitab suci hanyalah kisah sejarah dongeng dimasa lampau dan ini tidak relevan lagi dengan kondisi sekarang ini, kitab sucinya perlu direvisi. Pendapat yang demikian bukan hanya diperoleh dari kaum intelektual yang mapan namun dari manusia jalanan sekalipun akan kita peroleh opini yang senada. Saya mengatakan opini anda 100% salah. Buat saya poin ke 4 ini semestinya poin 1, mengapa saya katan demikian karena kepada siapa yang sanggung menyelamatkan anda kalau bukan Sang Khalik?.

Sebagai contoh pandangan agama secara universal tanpa mebedakan jenis agamanya mengatakan KITA SEMUA SAMA DIHADAPAN ALLAH KECULI IMANMU ITULAH YANG MERMBEDAKANMU SEORANG DENGAN LAINNYA    .Lalu apa hubunganya dengan meningkatkan percaya diri anak ?.Hubungannya adalah jika dalam pandangan Allah kita sama mengapa anda terlalu dipusingkan dengan prestasi,ketenaran, status orang tua,cacat fisik,kurang tampan, kurang cantik atau hal lainnya. Saya tidak mengatakan prestasi pendidikan itu tidak penting namun jika kamu telah berusaha dan sepenuhnya tidak sesuai yang kamu harapakan maka tetaplah bersyukur .

Dengan mengetahui pandangan ini dan mengimaninya maka anda dan saya  akan tetap kuat bahkan dalam kondisi terpuruk sekalipun. Kita sering mendengar dari negara tertentu yang tidak punya pengetahuan ini dan tidak punya harapan tentang kehidupan yang akan datang  katanya mereka punya agama namun tidak didasarkan iman kepada  Allah sehingga mereka hanya dipengaruhi perkatan orang tentang dirinya sehingga dia bunuh diri. Jadi dari setitik pengetahuan  agama yang anda miliki ternyata mampu menyokong anda sehingga mampu tetap berdiri teguh, jadi apakah anda masih memandang prinsip aga itu ketingalan jaman?.

5.    Bantu orang lain
Membantu orang lain dapat meningkatkan percaya diri anda saat anda membantu orang lain anda akan menemukan betapa beruntungnya anda daripa da orang lain, sekali-kali berjalanlah kepinggiran kota, mungkin anda akan menemukan bagai mana kondisi masyarakat dibantaran sungai, atau mungkin berkunjung kepanti asuhan, ketika mendengar cerita mereka setidaknya prasaan bangga akan muncul,mungkin dengan prasaan ternyata aku tidak sendiri , ternyata bukan hanya saya yang anak yatim, ternya masih banyak yang lebih parah  dari saya bahkan ini akan menumbuhkan sikap ibah hati yang baik terhadap sesama. Saya tidak bermaksud ketikan anda membandingkan diri dengan mereka lalu menghina atau menganggap rendah orang lain namun untuk menemukan jati diri anda yang telah hilang. Sebagian orang berpendapat ketika saya membantu orang lain setidak saya tidak memikirkan masalah saya lagi.

6.    Cari teman /luangkan waktu bergaul
Terkadang kurang  percaya diri muncul akibat kurangnya pergaulan baik dengan seusianya atau yang lebih tua, jika anda bergaul dengan orang yang pintar setidaknya sikap baiknya akan tertular pada anda dan anak- anak anda luangkan waktu anak anda bergaul disekitar karena ini juga anakn meningkatkan sosisial personal ,bagaimana dia harus berbicara kepada orang yang yang lebih tua atau seusianya jadi ini akan mengasah kecerdasan komunikasi, sehingga dengan sendirinya dia akan tanggung, tidak emosial terhadap kritikan dia juaga akan belajar mebela diri, mepertahankan pendapat dan meminta maaf jika berbuat salah dan mau menerima jika orang lain lebih unggul. Dengan kata lain lingkungan menjadi tempat pendidikan bagi anak anda namun bagi orang tau dan guru jangan sampai membiarkan  anak keluar dari rumah tanpa ada nasihat moral, pendidikan agama, briefing sehinga saat dia bergaul dengan sendirinya dia mampu dapat memilaih apa yang benar tanpa pengawasan kita sepenuhnya walupun tahap awal kita selalu mengingatkan atau dalam pantauan orang tua sehingaga dia tidak seperti sapi  baru dilepas dari kandang yang akan membahayakan diri sendiri, nama baik keluarga  dan orang lain.

7.    Berhenti membandingkan
Berhenti membandingkan diri dapat dilihat dari dua aspek baik dari orang tua atau pemikiran anak. Tak selamanya membandingkan diri dengan orang lain salah misalnya.Andi nilai bahasa inggrisnya selalu dapat 90 mengapa saya tidak bukankah kami sama diajari dengan guru yang sama,mengapa nilai kami berbeda? perbandingan ini sangatlah positif jika orang lain bisa mengapa saya tidak?

Pemikiran yang demikian setidaknya memacu cara belajar anak walau mungkin tidak medapat nilai A namun mendapat peningkatan dari 60 menjadi 80.Saat orang tua membandingkan diri dengan orang lain seringkali dengan cara yang salah sehingga tanggapan anak berbeda padahal kemauan orang tua menasehati malah mendapat perlawanan. Terkadang orang tua belum mencoba uda nyerah duluan dengan asumsi mana ada anak mau berubah kalau dibilangin dengan suara lembut, kenapa hal ini terjadi karena sang ayah juga mungkin demikian kalu dinasehati dengan suara tenang dia tak acuh atau dia sedang mengulangi pola asuh jaman dahulu dengan penuh kekerasan itu, dikit-dikit maen pukul. Katakan dengan lembut tanpa membentak misalnya nak untuk ajaran baru nati nilaimu bahasa ingrismu yang C boleh dibuat B? yah ayah gak bisa kasih sepeda baru buat kamu namun ayah beli kamus bahasa inggris  atau kursus biar kamu pandai gimana, mungkin bisa dikaitkan dengan cita-cita anak misalkan dia pengen jadi Menejer Hotel jadi kamu harus pandai bahasa inggris pak menejer.(tak selamanya menberi hadia kepada anak akan meningktatkan prestasi sekolahnya, beri pemahaman bahwa dengan prestasi yang baik dia juga akan memperoleh pekerjaan yang baik).

1 comment:
Write comments
  1. Salah satu penyerahan tanggung jawab anak untuk meningkatkan rasa percaya diri adalah menjawab pertanyaan orang ketika ditanya, meskipun sekedar ditanya masalah nama diri. Kenyataannya orang tua sering mengabaikan hal ini sehingga sang anak cenderung menunggu jawaban orang tua dan tidak menjawab sepatah kata pun. Ini merupakan kesalahan yang harus segera dihindari demi menumbuhkan rasa optimisme anak tentang percaya diri.

    Baca juga: Tips Jitu Menumbuhkan Optimisme pada Anak

    ReplyDelete