Sebagian besar dari kita pasti pernah merengek karena gak dibeli sesuatu yang kita ingin saat bepergian (kepengen beli bola, beli bali, beli mainan, boneka dll). Kadang kala ini merupakan senjata ampuh agar keinginan kita dipenuhi (buat anda yang sudah dewasa anda pasti pernah lakuin ini bukan? jujur saja, guling-guling malahan atau masang muka cemberut, wes yang baca senyum pasti waktu kecil sering lakuain ini ama ortunya). Respon terhadap tingkah laku ini terkadang orang tua marah atau tidak peduli namun respon lain orang tua terpaksa beli sesuatu karena orang tua terlanjur malu.
Orang tua dan guru coba anda pikirkan bagaimana setiap keluar rumah anak selalu bertingkah demikian, kesal bukan?. Bagaimana jading saat anda bokek, belum gajian anak merengek dibelum sesuatu, mengapa hal ini terjadi jawabannya adalah orangtua tidak melalukan briving pada anak, tidak ada penjelasan jika kamu ikut ini yang boleh dibeli atau tidak, hal itu kurang penting,kondisi keungan kita menipis , saya kira anak dapat mengerti hal ini. Penjelasan tidak harus terperinci sesuaikan dengan kematangan usia anak. Untuk menghindari hal ini orang tua perlu bijak dan coba melakukan briefing.
Apa arti briefing ?
Briefing dapat diartikan sebagai penjelasan singkat mengenai suatu kondisi, tugas atau hal lain sebelum dilaksanakan atau dikunjungi, dengan kata lain briving juga berupa aturan, jelaskan dengan baik konsekuensi dan manfaatnya yang akan diperoleh jika melanggar dan mengikuti aturan.
Mengapa briefing perlu dilakukan ?
Tujuan dibuatnya briefing agar anak mengetahui aturan main, apa yang boleh dilakukan atau tidak atau apa konsekuensinya dan manfaatnya, tujuan lainnya adalah agar anak terbiasa untuk taat pada aturan, bersabar memperoleh sesuatu, menghargai proses dan juga briving akan mempermudah pengasuhan anak baik guru maupun orang tua sekaligus hal ini akan dilakukan ditiru anak anda untuk pengasuhan generasi berikutnya.
Dalam hal apa briving dilakukan ?
Briefing dapat diterapkan pada banyak hal namun tidak semua hal lain perlu dipahami jangan sampai karena aturan maka inisiatif dan kreatifitas anak jadi tumpul jadi dalam membuat suatu aturan pikirkan secara matang kapan dan dimana hal ini bisa atau tidak bisa dilakukan. Misalnya jika keluarga/siswa traveling jelaskan kondisi tempat yang akan dituju misalnya kondisi batu licin, jalan berkelok dialiri sungai, makanan, pakaian, obat apa yang disediakan, tindakan apa yang perlu dilakukan jika terjadi sesuatu sehingga akan membantu keselamatan keluarga atau siswa.
Saya pernah mendengar suatu cerita dari seorang ibu, sebagian anak pada usia 4-10 tahun bila bepergian berkunjung, bertamu kerumah famili. Anak akan sesukanya mengambil apa saja yang ada, kurang sopan, menangis jika tak diberi porsi yang lebih banyak atau pengen memiliki semua tanpa mau berbagai dengan yang lain dan lompat sana kemari. Melihat kondisi ini anak perempuan yang punya rumah bertanya bi...kenapa ya anak bibi kalau datang kerumah ini gak ada yang buat onar, semuanya tertib kayak anak yang lain, terus si ibu menjawab sebelum datang kemari ayahnya menasehati kalau dirumah paman gak boleh buat gaduh dll (briefing). Jika ingin anak anda bertumbuh menaati peraturan maka lakukan briefing sejak dini, selamat mencoba.
` Hai orang tua didiklah anakmu menurut jalan Tuhan,
No comments:
Write comments